Sabtu, 05 November 2011

PMKS

DEFINISI DAN KRITERIA
PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN
POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL
Penyandang Masalah KesejahteraanSosial ( PMKS )
Seseorang keluarga atau kelompok masyarakat, yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan, tidak dapat
melaksanakan fungsi sosialnya ,dan karenanyan tidak dapat menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan lingkungannya

sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya ( jasmani, rohani dan sosial ) secara memadai dan wajar. Hambatan,
kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, keterlantaran, kecatatan, ketunasosialan, keterbelakangan atau
keterasingan, dan kondisi atau perubahan lingkungan ( secara mendadak ) yang kurang mendukung atau menguntungkan.
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) secara besaran dapat dibagi menjadi 8 ( delapan ) kelompok, yaitu :
1. Anak
2. Wanita
3. Lanjut Usia
4. Keluarga
5. Tuna Sosial
6. Korban Penyalahgunaan NAPZA
7. Penyandang Cacat
8. Masyarakat
A. ANAK
Kelompok anak terdiri dari : Anak Balita Terlantar, Anak Terlanta, Anak Nakal, Anak Jalanan, Anak cacat.
1. Anak Balita Terlantar
Definisi :
Anak yang berusia 0 – 4 tahun yang karena sebab tertentu, orang tuanya tidak dapat melakukan kewajibanya ( karena
beberapa kemungkinan : Miskin/tidak mampu , salah seorang sakit, salah seorang/kedua–duanya meninggal , anak balita
sakit ) sehingga terganggu kelangsungan hidupnya, pertumbuhan dan perkembangannya baik secara jasmani, rohani,
maupun sosial.
Kriteria :
a. Anak ( Laki – laki/perempuan ) usia 0 – 4 tahun
b. Tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, atau balita yang tidak pernah mendapat ASI/susu pengganti atau balita yang tidak
mendapat makanan bergizi ( 4 sehat 5 sempurna ) 2 kali seminggu atau balita yang tidak mempunyai sandang yang
layak sesuai dengan kebutuhannya
c. Yatim piatu atau tidak dipelihara, ditinggalkan oleh orang tuanya pada orang lain, ditempat umum maupun rumah sakit
dsb.
d. Apabila sakit tidak mempunyai akses kesehatan modern ( dibawa ke PUKESMAS dll ).
2. Anak Terlantar
Definisi :
Anak yang berusia 5 – 18 tahun yang karena sebab tertentu ( karena beberapa kemungkinan : miskin/tidak mampu, salah
seorang dari orang tuanya / wali pengampu sakit , salah seorang / kedua orang tuanya/wali pengampu atau pengasuh
meninggal, keluarga tidak harmonis, tidak ada pengampu/pengasuh ), sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya
dengan wajar baik secara jasmani, rohani maupun sosial.
Kriteria :
a. Anak ( laki–laki/perempuan ) usia 5–18 tahun
b. Anak yatim, piatu, yatim piatu maupun masih punya kedua orang tua
c. Tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya
d. Anak yang lahir karena pemerkosaan, tidak ada yang mengurus dan tidak mendapat pendidikan
3.Anak Yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan atau Diperlakukan Salah
Definisi :
Anak yang berusia 5 – 18 tahun yang terancam secara fisik dan non fisik karena tindak kekerasan, diperlakukan salah atau
tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau lingkungan sosial terdekatnya, sehingga tidak terpenuhi kebutuhan
dasarnya dengan wajar baik secara jasmani, rohani maupun sosial.
Kriteria :
a. Anak ( laki – laki/perempuan ) usia 5–18tahun
b. Seiring mendapat perlakuan kasar dan kejam dan tindakan yang berakibat menderita secara psikologis.
c. Pernah di aniaya dan atau di perkosa.
d. Dipaksa bekerja ( tidak atas kemauannya )
4. Anak Nakal
Definisi :
Anak yang berusia 5 - 18 tahun yang berperilaku menyimpang dari norma dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat,
lingkungannya, sehingga merugikan dirinya , keluarganya dan orang lain, akan mengganggu ketertiban umum, akan tetapi
( karena usia ) belum dapat di tuntut secara hukum.
Kriteria :
a. Anak ( laki – laki / perempuan ) usia 5 sampai kurang dari 18 tahun dan belum menikah.
b. Melakukan perbuatan ( secara berulang ) yang menyimpang.
5. Anak Jalanan


Definisi :
Anak yang berrusia 5 – 18 tahun yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah dan atau berkeliaran
di jalanan maupun ditempat – tempat umum.
Kriteria :
a. Anak ( laki-laki/perempuan) usia 5-18 tahun
b. Melakukan kegiatan tidak menentu,tidak jelas kegiatannya dan atau berkeliaran di jalanan atau ditempat umum minimal
4 jam/hari dalam kurun waktu 1 bulan yang lalu, seperti : pedagang asongan, pengamen, ojek payung, pengelap mobil,
pembawa belanjaan di pasar dan lain-lain.
c. Kegiatan dapat membahayakan dirinya sendiri atau menggangu ketertiban umum.
6. Anak Cacat
Definisi :
Anak yang berusia 5 – 18 tahun yang mempunyai kelainan fisik dan atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan
rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan aktivitas secara layak, yang terdiri dari : penyandang cacat fisik,
penyandang cacat mental, penyandang cacat fisik dan mental.
Kriteria :
a. Cacat Fisik
1) .Anggota tubuh tidak lengkap putus / amputasi tungkai, lengan atau kaki.
2) .Cacat tulang / persendian.
3) .Cacat sendi otot dan tungkai, lengan atau kaki.
4) .Lumpuh.
b. Cacat Mata.
1). Buta total ( buta kedua mata ).
2). Masih mempunyai sisa penglihatan atau kurang awas ( low ision )
c. Cacat Rungu Wicara
1). Tidak dapat mendengar atau memahami perkataan yang disampaikan pada jarak 1 meter tanpa alat bantu dengar.
2). Tidak dapat bicara sama sekali atau berbicara tidak jelas ( pembicaraannya tidak dapat mengerti ).
3). Mengalami hambatan atau kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
d. Cacat Mental eks Psilotik
1). Eks penderita penyakit gila.
2). Kadang masih mengalami kelainan tingkah laku
3). Sering menggangu orang lain.
e. Cacat mental retardasi
1) Idiot : Kemampuan mental dan tingkah lakunya setingkat dengan anak normal idiot usia 2 tahun, wajahnya terlihat
seperti wajah dungu.
2) Embisil : kemampuan mental dan tingkah laku nya setingkat dengan anak normal usia 3 – 7 tahun.
3) Debil : Kemampuan mental dan tingkah lakunya setingkat dengan anak normausia 8 – 12 tahun
B. WANITA
1. Wanita Rawan Sosial Ekonomi
Definisi :
Seseorang wanita dewasa yang berusia 18 – 59 tahun belum menikah atau janda yang tidak mempunyai penghasilan
cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari – hari.
Kriteria :
a. Wanita usia 18 – 59 tahun
b. Berpenghasilan kurang atau tidak mencukupi untuk kebutuhan fisik minimum ( sesuai kriteria Fakir Miskin ).
c. Tingkat pendidikan rendah ( umumnya tidak tamat / maksimal pendidikan dasar ).
d. Istri yang di tinggal suami tanpa batas waktu dan tidak dapat mencari nafkah.
e. Sakit, sehingga tidak mampu bekerja.
1) Wanita yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan atau Diperlakukan Salah.
Definisi :
Wanita yang berusia 18 – 59 tahun yang terancam secara fisik atau non fisik ( Fsikologis )karena tindak kekerasan,
diperlakukan salah atau tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau lingkungan sosial terdekatnya.
Kriteria :
a. Wanita usia 18 – 59 tahun atau kurang dari 18 tahun tetapi sudah menikah
b. Tidak diberi nafkah atau tidak boleh mencari nafkah
c. Diperlakukan secara keras kasar dan kejam ( dipukul, disiksa ) dalam keluarga
d. Diancam secara fisik dan psikologis ( diteror , ditakut – takuti, di sekap ) dalam kelurga atau ditempat umum.
e. Mengalami pelecehan seksual ( dikantor, di RT, ditempat umum antara lain diperkosa atau dipaksa menjual diri /
di eksploitir ).
C. LANJUT USIA
1. Lanjut Usia Terlantar
Definisi :
Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik
secara jasmani, rohani maupun sosialnya.
Kriteria :
a. Usia 60 tahun ke atas (laki-laki/perempuan)
b. Tidak Sekolah/tidak tamat/tamat DS.c. Makan 2 x perhari
d. Makan-makanan berprotein tinggi (4 sehat 5 sempurna) 4 kali perminggu.
e. Pakaian yang dimiliki kurang dari 4 stel.
f. Tempat tidur tidak tetap.
g. Jika sakit tidak mampu berobat ke fasilitas kesehatan.
h. Ada atau tidak ada keluarga, sanak saudara atau orang lain yang mau dan mampu mengurusnya.
2. Lanjut Usia yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan atau Diperlakukan Salah.
Definisi :
Lanjut usia (60 tahun keatas) yang mengalami tindak kekerasan, diperlakukan salah atau tidak semestinya dalam
lingkungan keluarga atau lingkungan terdekatnya, dan terancam baik secara fisik maupun non fisik.
Kriteria :
a. Wanita usia 18 – 59 tahun kurang dari 18 tahun tetapi sudah menikah.
b. Tidak diberi nafkah atau tidak boleh mencari nafkah.
c. Diperlakukan secara keras, kasar dan kejam (dipukul, disiksa) dalam keluarga.
d. Diancam secara fisik dan psikologis (diteror, ditakut-takuti, disekap) dalam keluarga atau ditempat umum.
e. Mengalami pelecehan seksual (dikantor, di RT di tempat umum antara lain di perkosa atau dipaksa menjual
diri/dieksploitir).
D. PENYANDANG CACAT
Penyandang cacat
Definisi :
Setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan
hambatan baginya untuk melakukan secara layaknya yang terdiri dari : a. Penyandang cacat fisik, b. Penyandang cacat
mental, c. Penyandang cacat fisik dan mental (undang– undang Nomor 4 tahun 1997)
1. Penyandang cacat fisik.
Definisi :
Seseorang yang menderita kelainan pada tulang dan atau sendi anggota gerak dan tubuh, kelumpuhan pada
anggota gerak tulang, tidaknya lengkap anggota gerak atas dan bawah, sehingga menimbulkan gangguan atau
menjadi lambat untuk melakukan kegiatan sehari – hari secara layak / wajar.
Kriteria :
a. Anggota tubuh tidak lengkap putus / amputasi tungkai, lengan atau kaki.
b. Cacat tulang / persendian.
c. Cacat sendi otot dan tungkai, lengan atau kaki
d. Lumpuh
2. Penyandang cacat mata ( tuna netra )
Definisi :
Seseorang yang buta kedua matanya atau kurang awas ( low vision ) sehingga menjadi hambatan dalam melakukan
kegiatan sehari – hari secara layak / wajar.
Kriteria :
a. Buta total ( buta kedua mata )
b. Masih mempunyai sisa penglihatan atau kurang awas ( low visiaon )
3 Pentandanf Cacat Tuna Rungu Wicara
Definisi :
Seseorang yang tidak dapat mendengar dan berbicara dengan baik sehingga menjadi hambatan dalam melakukan
kegiatan sehari – hari secara layak / wajar.
Kriteria :
a. Tidak dapat mendengar atau memahami perkataan yang disampaikan pada jarak 1 meter tanpa alat bantu
dengar.
b. Tidak dapat bicara sama sekali atau berbicara tidak jelas ( pembicaraannya tidak dapat dimengerti )
c. Mengalami hambatan atau kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
4 Penyandang cacat mental
Definisi :
Seseorang yang menderita kelainan mental / jiwa sehingga orang tersebut tidak bisa mempelajari dan melakukan
perbuatan yang umum di lakukan orang lain seusianya atau yang tidak dapat mengikuti perilaku biasa sehingga
menjadi hambatan dalam melakukan kegiatan sehari – hari secara layak / wajar
Penyandang cacat mental terdiri dari :
a. Penyandang cacat mental eks psikotik.
b. Eks penderita penyakit gila.
c. Kadang masih mengalami kelainan tingkah laku
d. Sering mengganggu orang lain.
5 Penyandang cacat mental reterdasi
1) Idiot : Kemampuan mental dan tingkah lakunya setingkat dengan anak normal usia 2 tahun, wajahnya terlihat
seperti wajah dungu.
2) Embisil : Kemampuan mentral dan tingkah lakunya setingkat dengan anak normal usia 3 – 7 tahun.
3) Debil : Kemampuan mental dan tingkah lakunya setingkat dengan anak normal usia 8 – 12 tahun.
6 Penyandang cacat fisik dan mental
Definisi :
Seseorang yang menderita kelainan fisik dan mental sekaligus, atau cacat ganda, seperti gangguan pada fungsi
tubuh, penglihatan, pendengaran dan kemampuan berbicara serta mempunyai kelainan mental atau tingkah laku,
sehingga yang bersangkutan tidak mampu melakukan kegiatan sehari – hari secara layak / wajar.
4X:\Website\today\10 jul\Give Syahmin July 11\Other files\Definisi dan Kriteria PMKS DINAS
SOSIAL.doc
Kriteria :
Gabungan dari beberapa kriteria cacat fisik dan mental diatas.
7. Penyandang Cacat Bekas Penyakit Kronis.
Definisi :
Seseorang yang pernah menderita penyakit menahun atau kronis, seperti kusta, TBC paru, yang dinyatakan sembuh
/ terkendali. Termasuk penyandang cacat jenis ini adalah penderita HIV/AIDS, dan stroke, tetapi mengalami
hambatan fisik dan sosial untuk melaksanakan kegiatan sehari – hari secara layak / wajar.
Kriteria :
a. Eks penderita penyakit TBC paru, Kusta dan stroke.
b. Mengalami hambatan / kelainan fisik, meski badan tidak hilang ( kusta ).
c. Tubuh menjadi bokong dan ringkih ( TB paru )
d. Cenderung dijauhi masyarakat karena takut terjangkit / menular ( lerophobia dan HIV / AIDS )
e. Mempunyai rasa rendah diri
E. Tuna Sosial
Definisi :
Seseorang yang karena faktor – faktor tertentu, tidak atau kurang mampu untuk melaksanakan kehidupan yang layak atau
sesuai dengan norma agama, sosial atau hukum serta secara sosial cenderung terisolasi dari kehidupan masyarakatnya.
Termasuk tuna sosial adalah : tuna sosila, pengemis, gelandangan dan bekas narapidana.
1. Tuna Susila
Definisi :
Seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan sesama atau lawan jenisnya secara berulang-ulang dan
bergantian diluar perkawinan yang sah dengan tujuan mendapatkan imbalan uang, materi atau jasa.
Kriteria :
1. Seseorang (laki-laki/perempuan) usia 19 tahun ke atas atau lebih.
2. Menjajakan diri ditempat umum,di lokasi atau tempat pelacuran (bordil), dan tempat terselubung (warung
remang-remang, hotel, mall, dan diskotek).
2. Pengemis
Definisi :
Orang-orang yang mendapat penghasilan dengan meminta-minta ditempat umum dengan berbagai cara dan
alasan untuk mengharapkan belas kasihan orang lain.
Kriteria :
a) Anak sampai usia dewasa.
b) Meminta-minta dirumah-rumah penduduk, pertokoan, persimpangan jalan (lampu lalu lintas), pasar, tempat
ibadah dan tempat umum lainnya.
c) Bertingkah laku untuk mendapatkan belas kasihan berpura-pura sakit, merintih, dan kadang-kadang
mendoakan dengan bacaan-bacaan ayat suci, sumbangan untuk organisasi tertentu.
d) Biasanya mempunyai tempat tinggal tertentu atau tetap, membaur dengan penduduk pada umumnya.
3. Gelandangan
Definisi :
Orang – orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat
setempat, serta tidak mempunyai pencaharian dan tempat tinggal yang tetap serta mengembara di tempat umum.
Keriteria :
a) Anak sampai usia dewasa, tinggal di sembarang tempat dan hidup mengembara atau menggelandangan
ditempat – tempat umum, biasanya di kota – kota besar.
b) Tidak mempunyai tanda pengenal atau identitas diri, berperilaku kehidupan bebas / liar , terlepas dari norma
kehidupan masyarakat pada umumnya .
c) Tidak mempunyai pekerjaan tetap meminta – minta atau mengambil sisa makanan atau barang bekas, dan
lain – lain.
4. Eks Narapidana
Definisi :
Seseorang yang telah selesai atau dalam 3 bulan segera mengakhiri masa hukuman atau masa pidananya sesuai
dengan keputusan pengadilan dan mengalami hambatan untuk menyesuaikan diri kembali dalam kehidupan
masyarakat, sehingga mendapat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan atau melaksanakan kehidupannya
secara normal
Kriteria :
a. Usia 18 tahun sampai usia dewasa
b. Telah selesai atau segera keluar dari penjara karena masalah pidana.
c. Kurang diterima dijauhi atau diabaikan oleh keluarga dan masyarakat.
d. Sulit mendapatkan pekerjaan yang tetap.
F. Korban Penyalahgunaan NAPZA
Definisi :
Seseorang yang menggunakan narkotika, psikotropika dan zat – zat adiktif lainya termasuk minuman keras di luar
pengobatan atau tanpa sepengetahuan dokter yang berwenang.
Kriteria :
a. Usia 10 tahun sampai usia dewasa.
b. Pernah menyalahgunakan narkotika, psikotropika dan zat – zat adiktif lainya termasuk minuman keras, yang dilakukan
sekali, lebih sekali atau dalam taraf coba – coba .
5X:\Website\today\10 jul\Give Syahmin July 11\Other files\Definisi dan Kriteria PMKS DINAS
SOSIAL.doc
c. Secara medik sudah dinyatakan bebas dari ketergantunngan obat oleh dokter yang berwenang.
G. Keluarga
1. Keluarga Fakir Miskin
Definisi :
Seseorang atau kepala keluarga yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan atau tidak
mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok atau orang yang mempunyai sumber mata pencaharian
akan tetapi tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok keluarga yang layak bagi kemanusiaan.
Kriteria :
a. Penghasilan rendah atau berada di bawah garis kemiskinan seperti tercermin dari tingkat pengeluaran perbulan,
yaitu pengeluaran biaya hidup tidak melebihi Rp. 62. 000 ‘- untuk perkotaan , dan Rp. 50. 000,- untuk pedesaan
setiap orang perbulan (tahun 2000 )
b. Tingkat pendidikan pada umumnya rendah : tidak tamat SLTP, tidak ada keterampilan tambahan.
c. Derajat kesehatan dan gizi rendah
d. Tidak memiliki tempat tinggal yang layak huni, termasuk tidak memiliki MCK
e. Pemilikan harta sangat terbatas jumlah atau nilainya
f. Hubungan sosial terbatas, belum banyak terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan.
g. Akses informasi terbatas ( baca koran, radio )
2. Keluarga Berumah Tak Layak Huni
Definisi :
Keluarga yang kondisi Perumahan dan lingkungannya tidak memenuhi persyaratan yang layak untuk tempat tinggal
baik secara fisik, kesehatan maupun sosial.
Kriteria :
Kondisi rumah :
a. Luas lantai perkapital kota < 4 m2, desa <10 m2
b. Sumber air tidak sehat , akses memperoleh air bersih terbatas
c. Tidak mempunyai akses MCK
d. Bahan bangunan tidak permanen atau atap / dinding dari bambu rumbia.
e. Tidak memiliki pencahayaan matahari dan ventilasi udara
f. Tidak memiliki pembagian ruangan
g. Lantai dari tanah dan rumah lembab atau pengap
h. Letak rumah tidak teratur dan berdempetan
i. Kondisi rusak.
3 Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana
Definisi:
Masyarakat yang bertempat tinggal diwilayah rawan bencana atau disekitar daerah rawan bencana yang
mengakibatkan korban jiwa, penderitaan manusia, kerugian harta benda. Kerusakan alam lingkungannya, kerusakan
fasilitas umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan
Kriteria
a. Wilayah bahaya gunung berapi
b. Daerah aliran sungai yang sering banjir/mungkin banjir
c. Daerah yang kemungkinan besar bisa terjadi bencana longsor
d. Daerah padat penduduk dan kumuh diperkotaan yang rawan bencana kebakaran
e. Daerah pantai yang rawan gelombang pasang/Tsunami
f. Daerah rawan bencana gempa bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar